Evaluasi Kualitas Uji Pembakaran Biobriket Campuran Char Gasifikasi Batubara Dengan Arang Tempurung Kelapa
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpti.231Kata Kunci:
Batubara, Biobriket, Char Gasifikasi Batubara, PembakaranAbstrak
Penggunaan Batubara sebagai energi primer di Indonesia masih akan terus dilakukan, walaupun secara perlahan-lahan akan mengalami penurunan signifikan sampai dengan tahun 2050 sesuai dengan amanat Kebijakan Energi Nasional dan Rencana Umum Energi Nasional. Namun demikian, perencanaan green coal tentunya harus menjadi langkah awal, salah satunya adalah dengan metode gasifikasi batubara. Gasifikasi batubara akan menghasilkan produk samping berupa char, dimana char tersebut mengalami kenaikan nilai kalor, kadar FC serta penurunan kadar sulfur maka char memiliki potensi menjadi sumber energi. Sebagai upaya recycle, char ini kemudian dijadikan bahan baku untuk proses pembuatan briket yang dicampur dengan penambahan arang tempurng kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik char yang digunakan sebagai bahan baku, juga menentukan pengaruh variasi ukuran dan komposisi bahan baku serta bentuk briket terhadap evaluasi pembakarannya. Berdasarkan biobriket campuran yang diuji mengacu pada standar SNI No. 1/6225/2000 dan BEE std India 2010 untuk parameter kadar air, kadar abu, nilai kalor dan kadar karbon telah memenuhi standar. Untuk parameter kadar zat terbang belum memenuhi standar. Pada kualitas pembakaran, briket tablet memiliki waktu penyalaan 10 - 60 detik, hal ini lebih cepat dibandingkan briket silinder pejal dengan range waktu penyalaan 20 – 80 detik. Pada kenaikan temperatur pembakaran, briket tablet mengalami kenaikan temperatur lebih cepat dibandingkan dengan briket silinder pejal pada 4 menit pertamanya, dengan range kenaikan pada setiap sampel . Demikian pula sama halnya dengan laju pembakaran, briket tablet memiliki laju pembakaran lebih besar dibandingkan briket silinder pejal dengan range 0,050 – 0,070. Pada proses pembakaran, emisi gas yang dihasilkan diuji dan didapatkan hasil tidak sesuai dengan standar jika digunakan pada skala industri rumah tangga.
Unduhan
Referensi
B. Dudley, “BP Statistical Review of World Energy 2013,” Bp, no. June, pp. 1–48, 2013, [Online]. Available:http://www.bp.com/content/dam/bp/pdf/statisticalreview/statistical_review_of_world_energy_2013.pdf.
A. Syarif, A. Aswan, I. Rusnadi, A. A. Fadhulullah, and N. Azizah, “Effect of Air Flow and Filter Variation on Coal Gasification Process With the Downdraft System,” Kinetika, vol. 11, no. 01, pp. 36–44, 2020.
A. S. Aria Yopianita, Muhammad Yerizam, “S Tudi L Iteratur P Engaruh,” vol. 2, no. 1, pp. 47–53, 2022.
B. Batubara and S. Jamilatun, “Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa, Briket Batubara dan Arang Kayu,” Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa, Briket Batubara dan Arang Kayu, vol. 2, no. 2, pp. 37–40, 2012, doi: 10.22146/jrekpros.554.
J. Riaza, J. Gibbins, and H. Chalmers, “Ignition and combustion of single particles of coal and biomass,” Fuel, vol. 202, pp. 650–655, 2017, doi: 10.1016/j.fuel.2017.04.011.
M. Yerizam, F. . Faizal.M, M. Marsi, and N. Novia, “Characteristics of Composite Rice Straw and Coconut Shell as Biomass Energy Resources (Briquette)(Case study: Muara Telang Village, Banyuasin of South Sumatra),” Int. J. Adv. Sci. Eng. Inf. Technol., vol. 3, no. 3, p. 232, 2013, doi: 10.18517/ijaseit.3.3.326.
A. Triono, “Karakteristik briket arang dari campuran serbuk gergajian kayu afrika (,” Lap. Akhir Jur. Kehutanan. Fak. Kehutan. Insitut Pertan. Bogor, p. 71, 2006.
A. Kahariayadi, D. Setyawati, Nurhaida, F. Diba, and E. Roslinda, “Kualitas Arang Briket Berdasarkan Persentase Arang Batang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) dan Arang Kayu Laban (Vitex Pubescens Vahl),” Hutan Lestari, vol. 3, no. 4, pp. 561–568, 2015.
Santosa, R. Mislaini, and P. Anugrah, “Studi Variasi Komposisi Bahan Penyusun Briket Dari Kotoran Sapi Dan Limbah Pertanian,” J. Tek. Pertan., pp. 1–26, 2010.
Sudiro and S. Suroto, “Pengaruh Komposisi dan Ukuran Serbuk Briket yang terbuat dari Batubara dan Jerami Padi terhadap Karakteristik Pembakaran,” J. Sainstech Politek. Indonusa Surakarta, vol. 2, no. 2, p. 131, 2014.
M. A. Almu, S. Syahrul, and Y. A. Padang, “ANALISA NILAI KALOR DAN LAJU PEMBAKARAN PADA BRIKET CAMPURAN BIJI NYAMPLUNG (Calophyllm Inophyllum) DAN ABU SEKAM PADI,” Din. Tek. Mesin, vol. 4, no. 2, pp. 117–122, 2014, doi: 10.29303/d.v4i2.61.
M. A. Aljarwi, D. Pangga, and S. Ahzan, “Uji Laju Pembakaran Dan Nilai Kalor Briket Wafer Sekam Padi Dengan Variasi Tekanan,” ORBITA J. Kajian, Inov. dan Apl. Pendidik. Fis., vol. 6, no. 2, p. 200, 2020, doi: 10.31764/orbita.v6i2.2645.
M. Ashar, S. Sahara, and H. Hernawati, “Pengaruh Komposisi Dan Ukuran Partikel Terhadap Kualitas Briket Kulit Durian Dan Tempurung Kelapa,” JFT J. Fis. dan Ter., vol. 7, no. 1, p. 33, 2020, doi: 10.24252/jft.v7i1.13964.
T. M. Gantina, “Pengaruh penambahan arang tempurung kelapa terhadap peningkatan nilai kalor dan proses pembakaran briket bio-batubara,” J. Tek. Energi, vol. 9, no. November, pp. 31–36, 2019, [Online]. Available: https://jurnal.polban.ac.id/energi/article/view/1642%0Ahttps://jurnal.polban.ac.id/index.php/energi/article/download/1642/1322.
V. Setiani, M. Rohmadhani, A. Setiawan, and R. D. Maulidya, “Potensi Emisi dari Pembakaran Biobriket Ampas Tebu dan Tempurung Kelapa,” Semin. MASTER, pp. 115–118, 2019, [Online]. Available: http://journal.ppns.ac.id/index.php/SeminarMASTER.
P. Jatim, “Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Udara Ambien Dan Emisi Sumber Tidak Bergerak Di Jawa Timur,” pp. 1–14, 2009.
A. ABADIE, J. ANGRIST, and G. IMBENS, “No ????????????????????? ?????????????????Title,” 1999.