Pengaruh Pac dan Variasi Tekanan Pada Pemurnian Limbah Cair Tahu Menggunakan Membran Polisulfon Ultrafiltrasi

Penulis

  • Arga Romauli Sitohang Program Studi Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
  • Selastia Yuliati Program Studi Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
  • Abu Hasan Program Studi Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52436/1.jpti.219

Kata Kunci:

Limbah Cair Tahu, Membran, Polisulfon, Ultrafiltrasi

Abstrak

Limbah cair tahu merupakan cairan kental, umumnya emulsi yang dihasilkan dari proses produksi tahu yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup serta dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Penelitian mengenai pemurnian limbah cair tahu menggunakan adsorben telah banyak dilakukan, namun metode tersebut memiliki kelemahan yaitu memungkinkan tertinggalnya adsorben di dalam limbah. Penelitian mengenai pemurnian limbah cair tahu secara konvensional pun sudah banyak, namun hasilnya ternyata kandungan pencemar yang terdapat pada limbah tahu masih terlampau tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat membran polisulfon untuk memurnikan limbah cair tahu. Polisulfon adalah polimer hidrofobik dan merupakan salah satu polimer yang dapat digunakan dalam proses ultrafiltrasi. Membran akan dibuat dengan menggunakan pelarut DMAc dan PEG 400. Limbah cair tahu akan dilewatkan melalui  membran polisulfon secara ultrafiltrasi. Sebelum melalui membran, limbah cair tahu akan melewati proses koagulasi. Koagulan yang digunakan adalah Poly Aluminium Chloride (PAC) dengan dosis 2000 ppm. Tekanan operasi akan diatur dengan variasi 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; dan 2,0. Untuk analisa morfologi membran akan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Nilai rejeksi terbaik bagi parameter limbah cair tahu seperti COD, TDS, dan ammonia didapatkan pada tekanan 1,5 bar. Semakin tinggi tekanan operasi membran, maka nilai rejeksi membran akan menurun karena hal ini erat kaitannya dengan deformasi membran.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

M. Mustabsyirah et al., “Peningkatan Kinerja Membran Polietersulfon (PES) dengan Modifikasi Menggunakan Aditif Hidrofilik,” J. Serambi Eng., vol. 7, no. 1, pp. 2656–2662, 2022, doi: 10.32672/jse.v7i1.3828.

B. Arifin and S. Aprilia, “Membran Polisulfon untuk Pengolahan Air: Dengan dan Tanpa Pra Perlakuan Koagulasi secara Ultrafiltrasi,” J. Rekayasa Kim. Lingkung., vol. 10, no. 1, Jun. 2014, doi: 10.23955/rkl.v10i1.2172.

H. T. V. Nguyen et al., “Preparation and characterization of a hydrophilic polysulfone membrane using graphene oxide,” J. Chem., vol. 2019, pp. 1–10, 2019, doi: 10.1155/2019/3164373.

A. Alimsyah, and A. Damayanti, "Penggunaan Arang Tempurung Kelapa dan Eceng Gondok untuk Pengolahan Air Limbah Tahu dengan Variasi Konsentrasi," Jurnal Teknik Pomits, vol. 2, no. 1, pp. 6-9, 2013. Available: http:// www.ejurnal2.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/3170/793

S. Subekti, "Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Biogas sebagai Bahan Bakar Alternatif. Skripsi. Program Studi Ilmu Lingkungan," Universitas Padjajaran, Semarang, 2011.

M. Kasman, A. Riyanti S. Sy, and M. Ridwan, "Pengolahan Air Buangan Tahu," Yayasan Bina Karta Lestari 113 Molekul, Vol. 4. No. 2. November, 2009 : 105 - 114 Molekul, Vol. 4. No. 2. November, 2009 : 105 - 114 55 dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Semarang, 2018.

J. A. Pinem and M. H. Adha, “Kinerja Membran Reverse Osmosis Terhadap Rejeksi Kandungan Garam Air Payau Sintetis: Pengaruh Variasi Tekanan Umpan,” Semin. Nas. Tek. Kim. Oleo Petrokimia Indones., pp. 1–7, 2008.

N. Kusumawati, and S. Tania, "Pembuatan Dan Uji Kemampuan Membran Kitosan Sebagai Membran Ultrafiltrasi Untuk Pemisahan Zat Warna Rhodamin B," Molekul, vol. 7, no. 1, pp. 43–52, 2012. https://doi.org/10.20884/1.jm.2012.7.1.105

S. Notodarmojo, and D. Anne, "Penurunan Zat Organik dan Kekeruhan Menggunakan Teknologi Membran Ultrafiltrasi dengan Sistem Aliran Dead-End," Proceeding ITB Sains Dan Teknologi, vol 36 A, no. 1, pp. 63–82, 2004.

V. Indriyani, Y. Novianty, A. Mirwan, "Pembuatan Membran Ultrafiltrasi Dari Polimer Selulosa Asetat Dengan Metode Inversi Fasa," Konversi, vol. 6, no. 1, p. 11, 2017. https://doi.org/10.20527/k.v6il.2994.

Rohaeti, Eti, Febriyanti, T. Nenny, Batubara, Irmanida, Pengolahan Limbah Cair dari Kegiatan Praktikum Analisis Spot Test dengan Koagulasi, 2010.

Rusdi, T. B. P. Sidi, R. Pratama, "Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pengendapan Biji Kelor terhadap pH, Kekeruhan, dan Warna Air Waduk Krenceng," Jurnal Integrasi Proses, vol. 5, no. 1, pp. 46-50, 2014.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, baku mutu air limbah, Nomor 5 tahun 2014.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-09-25

Cara Mengutip

Sitohang, A. R., Yuliati, S. ., & Hasan, A. . (2022). Pengaruh Pac dan Variasi Tekanan Pada Pemurnian Limbah Cair Tahu Menggunakan Membran Polisulfon Ultrafiltrasi. Jurnal Pendidikan Dan Teknologi Indonesia, 2(9), 411-416. https://doi.org/10.52436/1.jpti.219