Karakteristik Kesiapan Belajar Mandiri Mahasiswa
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpti.209Kata Kunci:
kesiapan belajar mandiri, mahasiswa, kedokteranAbstrak
SCL (student centered learning) merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subyek yang aktif, mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses belajarnya. Peserta didik beserta proses belajarnya menjadi tokoh utama dalam proses pembelajaran. Semakin kompleksnya materi belajar dan tantangan kebutuhan jaman yang dinamis menuntut adanya kemampuan belajar yang mandiri. Oleh karena itu, kesiapan mahasiswa untuk belajar atas keinginan sendiri (self directed learning readiness) merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik kesiapan belajar mandiri mahasiswa Kedokteran Umum. Desain penelitian ini ialah mixed methods secara analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dan pendekatan fenomenologi untuk mendalami hasil penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pengisian kuesioner Self Directed Learning Readiness Scale dan wawancara semi terstruktur. Kesimpulan penelitian ini ialah rata-rata mahasiswa Kedokteran Umum memiliki skor kesiapan belajar mandiri yang tinggi. Mahasiswa angkatan 2019 menunjukkan skor kesiapan belajar mandiri kategori sedang sebanyak 9.1%, tinggi 57.3%, dan sangat tinggi 33.6%. Mahasiswa angkatan 2016 menunjukkan skor kesiapan belajar mandiri kategori sedang sebanyak 17.8%, tinggi 50.5%, dan sangat tinggi 31.7%. Sedangkan mahasiswa profesi angkatan 2014 menunjukkan skor kesiapan belajar mandiri kategori rendah sebanyak 2.3%, sedang 4.5%, tinggi 56.8%, dan sangat tinggi 36.4%. Proses identifikasi kebutuhan belajar sudah baik, namun konsistensi, manajemen waktu, pengendalian diri, wawasan kinerja, dan ulasan masih perlu ditingkatkan.
Unduhan
Referensi
R. M. Harden and J. Crosby, “AMEE guide no 20: The good teacher is more than a lecturer - The twelve roles of the teacher,” Med. Teach., vol. 22, no. 4, 2000, doi: 10.1080/014215900409429.
Harsono, “Sudent-Centered Learning di Perguruan Tinggi,” J. Pendidik. Kedokt. dan Profesi Kesehat. Indones., vol. 8, no. 1–2, pp. 144–153, 2008.
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia. 2006.
S. Gyawali, A. C. Jauhari, P. Ravi Shankar, A. Saha, and M. Ahmad, “Readiness for self directed learning among first semester students of a medical school in Nepal,” J. Clin. Diagnostic Res., vol. 5, no. 1, pp. 20–23, 2011.
F. A. Tjakradidjaja, “Directed Learning ( SDL ) Process,” vol. 10, no. ICHLaS, pp. 98–102, 2017.
R. A. CHAIRUNNISA, “HUBUNGAN SELF DIRECTED LEARNING DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF KUMULATIF MAHASISWA,” p. 2016, 2016.
H. Nyambe, Harsono, and G. Retno Rahayu, “Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia Hasan Nyambe et al., Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Directed Learning Readiness pada Mahasiswa Tahun Pertama,” vol. 5, no. 2, pp. 67–77, 2016.
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Buku Pedoman Kurikulum. 2014.
M. Fisher, J. King, and G. Tague, “Development of a self-directed learning readiness scale for nursing education,” Nurse Educ. Today, vol. 21, no. 7, pp. 516–525, 2001, doi: 10.1054/nedt.2001.0589.
S. Azwar, “Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya,” Yogyakarta: Pustaka Pelajar, vol. 1, no. 69, 2013.
G. S. Shokar, N. K. Shokar, C. M. Romero, and R. J. Bulik, “Self-directed learning: Looking at outcomes with medical students,” Fam. Med., vol. 34, no. 3, pp. 197–200, 2002.
M. H. Murad and P. Varkey, “Self-directed learning in health professions education,” Ann. Acad. Med. Singapore, vol. 37, no. 7, pp. 580–590, 2008.