Uji Kompor Gas Biomassa Menggunakan Berbagai Jenis Isolator Ditinjau dari Efisiensi Termal dengan Metode Water Boiling Test
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpti.133Kata Kunci:
Biopelet, Efisiensi Termal, Isolator, Kompor Gas Biomassa, Water Boiling TestAbstrak
Bahan bakar fosil merupakan sumber energi tak terbarukan yang akan mengakibatkan berkurangnya energi fosil, khususnya minyak bumi dan gas alam. Pemerintah Indonesia juga telah berkomitmen untuk melakukan transisi energi menuju dekarbonisasi pada tahun 2060 dengan beralih menuju energi baru terbarukan (EBT). Salah satu alternatif energi baru dan terbarukan yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan gas yang diperoleh dari fosil adalah dengan menggunakan energi dari limbah biomassa seperti biopelet. Seiring dengan perkembangan penelitian dan produksi biopelet yang telah ada saat ini, dibutuhkan suatu alat yang mampu memaksimalkan penggunaan biopelet seperti kompor gas biomassa, sehingga tujuan penelitian ini yaitu membuat kompor gas biomassa sesuai standar yang berlaku dengan mengetahui pemanasan air yang dihasilkan, serta mendapatkan jenis isolator terbaik dari sisi efisiensi termal. Pengujian kinerja kompor menggunakan metode water boiling test untuk mendapatkan nilai efisiensi termal, yaitu kompor digunakan untuk mendidihkan 5 liter air menggunakan bahan bakar biopelet yang diisi sebesar 75% (1,2225 kg) kapasitas tabung bakar. Adapun variasi jenis isolator yang digunakan yaitu asbestos, rockwool, fiberglass, dan tanpa isolator.Variasi terbaik terdapat pada pengujian kompor dengan isolator fiberglass. Pada variasi tersebut, kompor gas biomassa mendidihkan 5 liter air dengan waktu 545 detik, temperatur dinding kompor 62°C, dan efisiensi termal 27,48%.
Unduhan
Referensi
Tim Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Outlook Energi Indonesia 2019. Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, 2019.
M. A. Zakariya, M. A. Irfa’i, dan M. M. Rosadi, “Analisis pengaruh variasi bahan bakar terhadap uji efektivitas kompor biomassa,” ARMATUR Artik. Tek. Mesin Manufaktur, vol. 1, no. 2, hlm. 55–60, Sep 2020, doi: 10.24127/armatur.v1i2.310.
Giyanto, “Kajian Preferensi Penggunaan Kompor Biomassa Pelet Kayu Sebagai Alternatif Pengganti Tungku Tradisional,” Pros. Semin. Nas. NCIET, vol. 1, 2020.
E. Karmiza, S. Helianty, dan Zulfansyah, “Evaluasi Kinerja Kompor UB-03-1 Berbahan Bakar Limbah Industri Kayu Olahan, Tempurung Kelapa, Pelepah Sawit, dan Ranting Kayu Akasia,” Jom FTEKNIK, vol. 1, 2014.
M. S. Ummami, “Pengaruh Ukuran Partikel dan Kecepatan Udara Terhadap Performa Kompor Gasifikasi Top Lit Up-Draft dengan Bahan Bakar Campuran Sekam Padi dan Serbuk Kayu,” Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2018.
C. P. Kothandaraman dan S. Subramanyan, Heat and Mass Transfer Data Book, 6 ed. New Delhi: New Age International Publishers, 2007.
Panitia Teknis Bioenergi, Kinerja Tungku Biomassa. Badan Standarisasi Nasional, 2013.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Muhammad Hanif Darussalam

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.